Ingin jual produk dengan harga tinggi tapi takut pembeli merasa keberatan karena harus membayar kontan? Berminat untuk memudahkan pembeli dengan menyediakan sistem pembayaran dengan kartu kredit namun was-was karena takut kena tipu? Duh, berasa jadi Raisa ya, serba salah maksudnya!
Memang sih, pada saat ini hampir setiap orang memiliki kartu kredit. Selain mudah dan praktis, kartu kredit memberikan berjuta manfaat bagi para penggunanya. Mulai dari kemudahan bertransaksi, lebih hemat karena banyaknya promosi dan cashback, program cicilan, dan lain sebagainya.
Namun dibalik banyaknya manfaat yang ditawarkan, pelaku bisnis tetap harus waspada. Pasalnya, kejahatan dengan modus penipuan kartu kredit sering sekali terjadi. Nah, biar kamu merasa lebih tenang dan aman ketika membuka jalur pembayaran dengan kartu kredit, yuk, kita gali lebih dalam mengenai 5 hal yang harus diperhatikan sebelum menerima pembayaran kartu kredit di toko online pada artikel berikut. Simak baik-baik, ya!
1. Aktifkan Otentifikasi tiga Faktor
Otentikasi tiga faktor sangat penting untuk diaktifkan apabila kamu menyediakan pembayaran dengan kartu kredit, loh! Sebab, otentifikasi tiga faktor dapat meminimalisir adanya penipuan karena mengharuskan pengguna untuk mengkonfirmasi identitas yang diklaim pengguna dengan menggunakan kombinasi dari tiga faktor yang berbeda.
Faktor pertama adalah tanggal batas masa berlaku kartu, sedangkan faktor kedua adalah 3 digit angka di belakang kartu kredit (CVV). Nah, Semenjak bulan September 2015, Bank Indonesia mewajibkan transaksi kartu kredit secara online untuk menggunakan media One Time Password (OTP), yang dikirimkan via pesan singkat ke nomor ponsel yang terdaftar, untuk melakukan otentikasi transaksi. Dengan begini, kita bisa yakin bahwa identitas pengguna kartu kredit yang terdaftar sudah terjamin!
2. Beri Credit Limit atau Batasan Transaksi
Untuk meminimalisir kerugian, kamu dapat mengaktifkan credit limit atau batasan nominal transaksi. Dengan begitu, pembayaran yang dilakukan dengan kartu kredit akan sesuai dengan batasan yang telah kamu tentukan sebelumnya.
Misalnya, kamu mengaktifkan batasan transaksi pada 5 juta rupiah, maka pembelian menggunakan kartu kredit diatas 5 juta rupiah tidak akan bisa dilakukan. Dengan begitu kalau apesnya kamu tertipu, nominalnya tidak terlalu besar. Selain itu, cara ini juga bisa mendeteksi aktivitas transaksi tidak wajar yang terjadi di bisnismu. Dengan begitu, tidak hanya pembeli yang merasa aman, pastinya kamu juga akan merasa aman karena semua aktivitas transaksi bisnismu dengan otomatis akan termonitor dengan baik.
3. Pilih Region Pengguna Kartu Kreditmu
Memilih region pengguna kartu kredit wajib dilakukan apabila kamu menerima pembayaran dengan kartu kredit. Kamu juga bisa membatasi wilayah pengguna kartu kredit yang bisa kamu terima secara inklusi ataupun eksklusi region.
Misalnya kamu pelaku bisnis online di Indonesia, kamu hanya melayani pesanan dan pengiriman di negara bagian Asia saja. Nah, kamu bisa mengaktifkan wilayah hanya untuk negara bagian Asia saja. Jadi, negara bagian lain seperti; Eropa, Amerika, Australia, Afrika, dan lain sebagainya tidak akan bisa melakukan pembelian dengan menggunakan kartu kredit. Tentunya hal ini sangat efektif apabila dilakukan untuk mengurangi penipuan. Bye bye, tangan jahil!
4. Aktifkan Address Verification System
Sudah duduk manis karena selesai mengirimkan pesanan, eh tiba-tiba transaksi gagal karena pembayaran yang dilakukan adalah penipuan atau fraud. Tak mau hal itu terjadi, kan?
Kalau kamu tak ingin hal itu terjadi, kamu harus mengaktifkan Address Verification System (AVS) ketika menerima pembayaran dengan kartu kredit. Address verification system mengharuskan penggunanya untuk memasukkan alamat yang telah didaftarkan sebagai alamat penagihan. Dengan mengaktifkan address verification system, kamu dapat meminimalisir adanya penipuan karena kamu dapat melacak alamat tersebut apabila terjadi fraud. Selain itu, data tersebut dapat dijadikan alamat tagihan apabila pembayaran tidak berhasil dilakukan. Jadi kamu nggak perlu khawatir berlebih, deh!
5. Pastikan Payment Gateway yang Digunakan Memiliki Sertifikat PCIDSS
Payment Gateway adalah teknologi untuk memudahkan bisnis kamu menerima pembayaran online dari situs web atau aplikasi. Payment gateway berfungsi sebagai saluran yang menghubungkan rekening penampung kamu ke platform tempat kamu melakukan transaksi. Payment gateway jugalah yang memungkinkan kamu dapat menerima pembayaran dengan kartu kredit.
Payment gateway memang menawarkan berbagai kemudahan untuk segala transaksi, namun kamu juga harus memperhatikan sertifikat keamanan yang dimiliki oleh payment gateway yang kamu gunakan. Pastikan payment gateway kamu memiliki sertifikat standar keamanan data industri kartu pembayaran seperti PCI-DSS.
Sertifikat tersebut menandakan bahwa payment gateway yang kamu gunakan dapat menjaga data kartu kredit dan identitas pribadi yang digunakan pembeli untuk melakukan pembayaran. Jadi pembeli akan merasa aman dan nyaman apabila melakukan transaksi pada website kamu karena data mereka terjamin dan tidak akan bocor. Kamu tentunya juga akan terhindar dari masalah kebocoran data dari bisnis onlinemu.
Nah, itu tadi 5 hal yang harus diperhatikan sebelum menerima pembayaran kartu kredit secara online. Untuk kamu yang tertarik menambahkan metode pembayaran online dengan kartu kredit, kamu dapat menggunakan payment gateway untuk bisnismu. Namun perlu diingat bahwa kamu harus cermat dalam memilih payment gateway yang akan kamu gunakan.
Pastikan payment gateway yang kamu pilih resmi mengantongi izin dari Bank Indonesia dan memenuhi standar keamanan internasional seperti Duitku. Apapun transaksinya, Duitku jawabannya!