Kehadiran pandemi COVID-19 berdampak pada perubahan pola aktivitas masyarakat. Bila dulu masyarakat dapat beraktivitas bebas, kini semua perlu mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
Tak hanya itu, imbas pandemi juga memberikan efek pada bisnis. Pandemi mendorong digitalisasi di seluruh sektor, termasuk sistem pembayaran. Duitku mencatat, adanya pertumbuhan transaksi digital akibat tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan digitalisasi.
Efek Pandemi terhadap Transaksi Duitku
Tren transaksi digital yang meningkat selama pandemi pun turut berdampak pada peningkatan jumlah merchant, transaksi dan nominal yang signifikan pada layanan Duitku. Transaksi digital dalam berbagai opsi menjadi pilihan karena efektivitas dan efisiensinya.
Pada Q3 2020, layanan Payment Gateway Duitku mencatat kenaikan transaksi sebesar 175% dibandingkan Q2 2020. Hal itu terus berlanjut pada Q1 2021 di mana Duitku sukses menorehkan peningkatan nominal growth hingga 105% dari Q4 2020.
Untuk layanan Disbursement, Duitku mengalami kenaikan growth sebesar 39% pada Q3 2020. Peningkatan ini terus berlangsung hingga Q1 2021 di mana Duitku mencapai kenaikan growth hingga 100%.
Distribusi Channel Pembayaran Duitku
Secara keseluruhan, terdapat perubahan pada komposisi pemakaian channel pembayaran. Misal, pada metode pembayaran menggunakan virtual account. Terjadi penurunan sebesar 24% akibat meningkatnya penggunaan QRIS dan e-wallet.
Pada salah satu instrumen pembayaran digital menggunakan QRIS, terjadi peningkatan transaksi pembayaran dengan total pertumbuhan mencapai 21% pada 2021. Lonjakan ini dipicu akibat gagasan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang menggalakan penggunaan QRIS sebagai instrumen pembayaran yang cepat, mudah, aman, dan mendukung protokol kesehatan (mengurangi kontak fisik).
Tak hanya QRIS, transaksi menggunakan e-money juga meningkat selama 2021 dibanding periode sebelumnya. Sepanjang 2021, kenaikan transaksi mencapai 32% dari tahun sebelumnya yang hanya 17%.
Sektor Industri yang Terkena Dampak COVID-19
Beberapa sektor bisnis pun beralih ke transaksi digital sejak adanya pembatasan sosial untuk meminimalisir penyebaran virus korona. Laporan Q2 Duitku menunjukkan, terdapat 4 sektor industri yang mengalami kenaikan transaksi selama pandemi COVID-19. Keempat industri tersebut adalah industri healthcare, fintech, PPOB, dan hosting platform.
Sektor yang meningkat saat pandemi adalah industri healthcare dengan persentase kenaikan transaksi mencapai 1.450%. Disusul dengan industri Fintech dengan persentase kenaikan mencapai 247% di Q2 2021, Industri PPOB sebesar 11% dari total transaksi pada tahun sebelumnya.
Kesimpulan
Situasi pandemi COVID-19 yang menghantam perekonomian dunia mengharuskan pebisnis untuk menerapkan digitalisasi guna memaksimalkan peluang dan memperluas segmentasi pasar dengan mudah.
Salah satu upaya yang dapat diterapkan pebisnis adalah dengan beralih ke transaksi digital dan menyediakan beragam opsi pembayaran digital sehingga transaksi lebih cepat.
Misalnya, pembayaran menggunakan QRIS. Duitku mencatat, terjadi peningkatan transaksi pembayaran hingga mencapai 21%. Disusul dengan transaksi e-money yang mengalami peningkatan mencapai 32% di tahun 2021.
Untuk memfasilitasi berbagai opsi pembayaran pada bisnis, Anda dapat menggunakan Payment Gateway Duitku. Dengan payment gateway, bisnis dapat berkembang dengan pesat sebab kemudahan transaksi yang ditawarkan.