Istilah startup sudah bukan lagi hal asing di dunia bisnis digital. Startup sendiri adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup berarti perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar maupun mengembangkan produknya.
Menjalankan sebuah startup bukan hal yang mudah, apalagi jika berurusan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang tidak baik, dapat berakibat pada gagalnya startup tersebut. Karena itulah, dikenal istilah Startup Runway yang dapat menentukan masa hidup dan berkembang sebuah startup.
Apakah Itu Startup Runway?
Startup Runway atau landasan pacu startup mirip dengan landasan pacu pesawat. Yakni waktu yang memungkinkan pesawat lepas landas dan mendarat. Di dalam konteks startup, Runway mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar jika pendapatan dan pengeluaran tetap konstan. Jika sebuah startup tidak memiliki Runway yang cukup, mereka berisiko keluar dari bisnis (bangkrut) sebelum mereka memahami ataupun mendapatkan pasar yang ingin mereka layani.
Sebagai contoh, sebuah bisnis tanpa pendapatan menghabiskan (atau membakar) sekitar Rp150 juta setiap bulan. Dengan Rp1,5 miliar di bank, mereka memiliki Runway 10 bulan. Selama 10 bulan, startup tidak hanya perlu membawa produk mereka ke pasar, tetapi juga mempertahankan cadangan kas yang lebih tinggi dari yang mereka pakai. Sederhananya, Runway adalah panjangnya umur sebuah startup jika pendapatan dan pengeluaran mereka tetap stabil.
Berapa Lama Startup Runway Yang Ideal?
Para ahli merekomendasikan bahwa perusahaan rintisan harus menargetkan kas Runway selama 12-18 bulan. Namun, analisis terbaru dari data pendanaan modal ventura menunjukkan bahwa ini berada di sisi yang rendah.
Menurut analisis data, pendiri startup harus memiliki setidaknya 18-21 bulan Runway. Rata-rata, selang waktu terlama adalah 22 bulan, waktu antara sebagian besar putaran pendanaan Seri B dan Seri C. Sebaliknya, startup tahap awal, antara tahap seed dan Seri A, mungkin hanya membutuhkan Runway selama 18 bulan. Rekomendasi tertinggi adalah kira-kira 35 bulan bagi para pendiri yang ingin sangat berhati-hati.
Bagaimana Cara Menghitung Startup Runway?
Sebelum menghitung Startup Runway, pahami lebih dulu apa itu net burn rate. Net burn rate adalah angka bersih yang membandingkan antara pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Tanda bahwa perusahaan profitable adalah timbulnya jumlah net burn rate yang negatif. Artinya, pendapatan dapat menutupi, bahkan lebih besar dibanding pengeluaran yang dibuat.
Untuk menghitung Startup Runway, yakni membagi modal awal perusahaan dengan net burn rate per bulan. Dari situlah, akhir dari Startup Runway bisa mengetahui. Dengan begitu, startup dapat mulai menyusun rencana untuk memperpanjangnya.
Apakah dampak kehabisan waktu Runway pada strategi Startup?
Pemodal ventura terkenal dan investor profesional, Paul Graham dan Peter Sandberg secara konsisten mengatakan bahwa Runway “zona merah” sebenarnya dimulai pada tiga bulan. Pada tahap ini, pendiri startup berada dalam posisi genting di mana perusahaan investor cenderung tidak akan berinvestasi di perusahaan mereka.
CBInsights menyatakan, kehabisan Runway adalah alasan kedua yang paling mungkin bagi startup untuk gagal. Oleh karena itu, alasan kebanyakan startup mengumpulkan uang biasanya untuk meningkatkan Runway mereka sampai bisnis mulai menghasilkan pendapatan.
Bagaimana Cara Mengatasi Startup Runway Yang Hampir Habis Waktunya?
Startup Runway yang hampir habis sama halnya dengan celah gagalnya sebuah startup. Namun, hal itu tetap dapat diatasi dengan beberapa cara, salah satunya mengontrol pengeluaran. Berikut 5 tips cara mengontrol pengeluaran startup agar Startup Runway dapat diperpanjang:
- Bereksperimen dengan cara sekreatif mungkin untuk meningkatkan penjualan.
- Periksa biaya, dan potong pengeluaran yang tidak penting.
- Pertimbangkan menggunakan kartu kredit perusahaan dan sumber pendanaan non-dilutif lain.
- Pastikan semua utang pelanggan atau pembeli telah lunas.
- Gunakan teknologi keuangan untuk mengelola keuangan Startup.
Salah satu tips paling efektif dalam mengelola keuangan sebuah startup adalah memanfaatkan teknologi. Apalagi, dalam berbisnis di era digital, semua orang dituntut untuk membuat sebuah opsi yang cepat dan mudah.
Jika kamu ingin membuat startup berbasis online baik melalui website atau aplikasi, pastikan customer experiencemu berjalan selancar dan se-seamless mungkin. Jika kamu mengenakan biaya untuk mengakses service atau membeli produkmu, pastikan supaya customer dapat bertransaksi langsung di website atau aplikasi online kamu. Hal ini untuk memastikan supaya customer semakin mudah mengakses dan membeli produk/service kamu, dan pendapatan startupmu terus meningkat!
DUITKU menawarkan sistem Payment Gateway Indonesia dengan konsep sosial, harga dan pelayanan terbaik sudah kami berikan sejak awal berapapun volume transaksi kamu, kecil atau besar, tanpa biaya registrasi ataupun perawatan sistem. Tentunya Duitku telah memiliki izin dari Bank Indonesia dan mengantongi lisensi PCI-DSS untuk keamanan maksimum.
Sistem Payment Gateway DUITKU berfungsi untuk mengelola operasional bisnis kamu 24/7 dan membantumu dalam membuat laporan keuangan. Dengan begitu, kamu dapat menjalankan bisnis dan mempertahankan waktu Startup Runway dengan lebih mudah.
Yuk, segera daftarkan startup kamu ke DUITKU!