Sudut pandang finansial dalam dunia usaha berputar pada neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, dimana dengan hadirnya media pelaporan akuntansi tersebut maka para penanggung jawab perusahaan maupun auditor dapat memberikan analisis terhadap statistik pencapaian bisnis pada musim tertentu.
Perspektif yang ditampilkan dari laporan finansial tersebut menunjukan posisi keuangan, kesehatan perusahaan (unsur pendukung dan penghalang), hingga kebutuhan prioritas perusahaan. Rasio profitabilitas yang paling banyak digunakan ialah profit margin, dimana opsi pemanfaatannya tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan. Berikut adalah gambaran besarnya.
Definisi Profit Margin
Menurut Jack Guinan dalam bukunya Investopedia, profit margin merupakan rasio profitabilitas yang dihitung sebagai laba bersih (net income) dibagi dengan pendapatan (revenue) atau laba bersih (net profit) dibagi dengan penjualan (sales).
Dimana kegunaannya ialah untuk menjadi perbandingan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama, dikarenakan margin yang tinggi akan mengindikasikan suatu perusahaan berpotensi meraih keuntungan yang besar. Margin laba dapat mendeteksi hal unik yang muncul seperti misalnya penilaian terhadap earning per share yang meningkat karena harga pokok penjualan yang telah turun, atau karena penjualan tumbuh dengan kuat.
Jenis Profit Margin
- Gross Profit Margin
Dalam buku Analisis Laporan Keuangan karya Ivan Gumilar dkk, margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.
Gross profit margin berfungsi untuk mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar gross profit margin maka semakin baik atau efisien kegiatan operasional perusahaan yang menunjukan harga pokok penjualan lebih rendah dari pada penjualan (sales), yang nantinya akan berguna untuk audit operasional. Jika terjadi sebaliknya, maka perusahaan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional.
Rumus perhitungan gross profit margin adalah sebagai berikut:
Margin laba kotor menunjukan jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya pokok penjualan. Dimana laba kotor menunjukan kekuatan awal bisnis sebelum biaya operasi dan biaya lain-lain dikurangi, seperti beban operasi dan pajak yang dipotong.
- Net Profit Margin
Masih dari pengarang Ivan Gumilar dkk, menjelaskan mengenai net profit margin atau laba bersih adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan dalam periode tertentu.
Semakin tinggi net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut ini:
Laba bersih (net income) yang dicantumkan di atas merujuk pada Earnings After Tax (EAT) atau laba tahun berjalan (profit for the year/period).
Perhitungan tersebut memberikan perkiraan atas persentase keuntungan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya dari pendapatan. Laba bersih yang tinggi artinya akan meningkatkan ekuitas pemilik berdasarkan persamaan akuntansi.
- Operating Profit Margin
Margin laba operasi merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.
Kecenderungan operating profit margin harus dianalisis selama beberapa periode, karena secara umum margin laba operasi yang lebih tinggi menunjukan potensi lebih besar untuk memperoleh laba, dan memberikan bantalan atas setiap peningkatan kompetisi atau biaya yang terjadi antar perusahaan.
Dengan bentuk penyederhanaan sebagai berikut:
Dalam hal ini, istilah lain dari revenues adalah net sales. Sedangkan EBIT atau Earning Before Interest and Taxes adalah laba sebelum bunga dan pajak, bisa mengacu pada operating income atau laba usaha. EBIT juga dapat dikatakan sebagai sebuah fenomena dimana perubahan kecil yang memicu penjualan yang relatif memberi perubahan besar dalam laba operasional suatu usaha.
Manfaat Profit Margin
- Perbandingan Laba
Manfaat primer dari profit margin adalah untuk mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, baik itu menjadi pembanding atas posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun ini, hingga perkembangan grafik laba dari waktu ke waktu. Sehingga dapat dikatakan bahwa profit margin berfungsi untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari waktu ke waktu.
- Efektifitas Modal
Mengetahui seberapa produktif dana yang digelontorkan dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pribadi maupun modal pinjaman dari investor, menjadi salah satu elemen yang tidak kalah penting dalam pemanfaatan rasio profitabilitas ini.
- Kinerja Perusahaan
Mendapatkan gambaran mengenai metrik kinerja perusahaan selama periode tertentu (membaik atau bahkan memburuk). Mulai dari setiap keputusan yang sudah diambil, hingga kinerja dari setiap komponen pendukungnya (sales tools, kinerja pegawai dan sebagainya), akan menjadi bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan periode selanjutnya.
Hal ini tentunya dapat diukur dari hasil laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas pada saat yang sama, sehingga dapat disimpulkan faktor pendukung kinerja perusahaan dan kendala yang menghalangi.
- Persentase Penjualan
Margin laba menunjukan profitabilitas dimana peningkatannya dinilai dari daftar penjualan dalam laporan laba rugi sebagai persentase penjualan sebuah perusahaan. Hal inilah yang dapat menjadi bahan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya dengan jenis usaha yang sama.
- Menarik Minat Investor