Data Global Startup Ecosystem Report 2022 menyatakan bahwa Indonesia menempati posisi kedua dalam Top 100 emerging startup ecosystem. Hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi yang bagus dalam ekonomi digital. Hal tersebut juga menunjukan bahwa Indonesia sudah menjadi negara incaran investor untuk berinvestasi, khususnya di bidang startup.
Setelah Singapura, Indonesia memang mencari pasar paling menarik bagi bisnis di Asia Tenggara karena peluang pertumbuhan startup ecosystemnya yang dinamis. Karena ekosistem startup yang dinilai baik, IMF dan bank dunia juga memproyeksikan bahwa ekonomi di Indonesia akan menjadi raksasa di peringkat nomor 5 pada tahun 2024.
Apa itu Startup Ecosystem?
Startup ecosystem atau ekosistem startup adalah sekelompok orang, startup, dan organisasi terkait yang bekerja sebagai sistem untuk membuat dan menskalakan startup baru. Ekosistem startup sering terbentuk di area yang relatif terbatas seperti universitas atau perusahaan teknologi. Ekosistem ini menyatukan aktor dan pemangku kepentingan utama yang tertarik pada usaha rintisan. Termasuk pengusaha baru, mentor, inkubator, investor, dan layanan pendukung seperti hukum dan lembaga akuntansi yang paham tentang startup.
Ekosistem startup mendukung semua pengusaha. Beberapa startup pindah ke lokasi baru hanya karena ekosistem di sana lebih baik. Ekosistem startup tentu saja dapat mendukung kamu.
Dengan modal dari investor dan entitas lain yang menyediakan dana jika kamu mampu menciptakan sesuatu yang menarik bagi mereka. Ekosistem tersebut juga harus mendukung kegagalan sang pengusaha. Meskipun percobaan pertama mungkin gagal, hal itu tidak berarti bahwa kamu akan membuat kesalahan yang sama lagi.
Sebuah ekosistem startup yang baik harus menganggap pengusaha yang gagal sebagai pengusaha yang berpengalaman. Banyak perusahaan rintisan juga lebih memilih mempekerjakan wirausahawan (walaupun kamu pernah gagal). Hal ini bukan tidak berdasar, karena pada tahap awal sebuah perusahaan rintisan semua karyawan harus menjadi intrapreneur.
Startup adalah bisnis berisiko tinggi yang bahkan tim paling cerdas dan paling terampil pun mungkin gagal. Tetapi jika misalnya ada 20 startup dengan tim dan ide hebat yang saling mendukung (dan bahkan beberapa entitas ekosistem lain yang mendukungnya), kemungkinan besar beberapa startup akan tumbuh menjadi sukses internasional. Inilah sebabnya mengapa ekosistem startup harus dilihat secara keseluruhan, bukan melalui individu, keberhasilan atau kegagalannya.
Pada dasarnya, startup tidak bisa tumbuh di dalam ruang kosong karena lahir dalam konteks tertentu sebagai bagian dari entitas. Sehingga dibutuhkan sebuah ekosistem khusus agar startup bisa berkembang.
Faktor Perkembangan Startup Ecosystem
Dalam membangun startup ecosystem, kita memerlukan pengusaha yang brilian, investor berpengalaman, dan acara yang terorganisir dengan baik. Namun, membangun ekosistem startup yang berkembang tidak sesederhana menggabungkan semua unsur tersebut. Ada faktor lain yang turut mempengaruhi berkembangnya sebuah startup ecosystem. Berikut faktor lain tersebut:
- Iklim Ekonomi
- Kedewasaan dan Risiko
- Pengawasan dan Perlakuan Istimewa
Iklim keuangan global dan lokal, pasar yang tersedia (dengan kata lain, akses ke pelanggan), hubungan bisnis internasiona, kematangan ekosistem, tingkat insentif pemerintah, dan tingkat pengelolaan ekosistem startup (termasuk branding) semuanya dapat menentukan aktivitas kewirausahaan yang dapat diwujudkan oleh ekosistem.
Startup hampir pernah bisa berkembang di tengah resesi keuangan global atau selama krisis ekonomi nasional. Hubungan bisnis internasional yang kuat juga berperan besar. Oleh karena itu, hubungan bisnis internasional yang kuat sangat penting untuk menskalakan perusahaan rintisan di negara-negara yang lebih kecil atau berkembang.
Ekosistem mudah menghadapi tantangan yang berbeda dengan ekosistem yang lebih mapan. Dalam ekosistem yang mapan, mengambil risiko untuk keuntungan lebih besar sangat mudah dilakukan. Hal inilah yang dibutuhkan untuk membangun startup baru dan memberi investor alasan agar berani mengambil lebih banyak risiko.
Ekosistem dengan dukungan pemerintah yang kurang akan sulit untuk berkembang. Hal terbaik untuk mengembangkan ekosistem startup adalah dengan melakukan branding dan membina hubungan baik dengan pasar internasional. Tentunya, semua itu membutuhkan dukungan dan support dari pemerintah.
Faktor Perkembangan Startup Ecosystem
Startup sering dianggap sebagai produk sampingan dari kemakmuran ekonomi. Namun, fungsi startup dalam perkembangan ekonomi sangatlah besar. Potensi untuk membangun ekosistem startup yang berkembang tidak hanya bisa dilakukan di negara-negara maju saja.
Terkadang, negara-negara yang paling membutuhkan solusi untuk masalah merekalah yang menghasilkan startup paling inovatif. Karena itu, dibutuhkan langkah khusus dalam membangun ekosistem startup. Berikut langkah untuk membangun ekosistem startup :
- Penelitian dan Pemetaan
- Membangun Komunitas
- Lakukan Pemberdayaan
- Jalin Kemitraan
Kamu dapat mulai dengan memetakan ekosistem lokal dan meneliti potensi serta permasalahan apa saja yang terdapat didalamnya. Hal ini akan membantu kamu menemukan atau membuat daftar sumber daya dan menguraikan kerangka kerja aktivitas kewirausahaan di wilayah kamu berada..
Langkah selanjutnya adalah mulai membangun komunitas. Kamu dapat melakukan hal ini dengan bergabung atau memulai inisiatif yang mempromosikan interaksi antara anggota ekosistem lokal melalui grup pertemuan atau membuat acara khusus.
Untuk menjadi pengusaha, kamu membutuhkan komunitas yang mendukung di mana agar dapat saling memberikan umpan balik, sumber daya, dan kontak. Libatkan komunitas tersebut dengan memberi insentif kepada orang-orang yang mendedikasikan sebagian waktu mereka untuk membangun komunitas startup lokal kamu. Hal ini diperlukan sebagai langkah pemberdayaan untuk menciptakan perubahan berarti.
Kepemimpinan dan kerjasama adalah kuncinya. Jadilah pemimpin dan lakukan kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup lokal kamu. Jangkau pengusaha, penyelenggara acara, organisasi nirlaba, sekolah, bahkan lembaga pemerintah. Bangun kemitraan untuk memposisikan diri kamu sebagai pemimpin dan membantu kamu menggalang komunitas.
Dengan bergabung dengan Startup Ecosystem yang tepat, diharapkan startup yang sedang kamu rintis akan berkembang dengan lebih baik lagi. Dan yang terpenting saat kamu ingin membuat online startup-mu sendiri, pastikan platform yang kamu pilih dapat menerima transaksi 24/7 dan seamless. Oleh karena itu lengkapi dengan fitur payment gateway supaya user experience kamu makin nyaman.
Kamu bisa memilih Duitku sebagai payment gateway di Indonesia yang sudah berizin dan terpercaya. Duitku akan membantumu mengurus transaksi pelanggan secara real time dengan opsi pembayaran yang beragam. Urusan transaksimu, biar DUITKU yang urus!